Sejarah dan
Perkembangan Olahraga di Indonesia
1. Pengaruh dan Kegiatan Olahraga
Dalam sejarah dan perkembangan olahraga di
Indonesia kita akan dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak
Masyarakat Indonesia yang dinamis akan
mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan tidak hanya mengalami pengaruh
pikiran dan kemampuan manusia individu saja bahkan juga mengalami pengaruh
zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti sekarang ini.
Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik
untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan
persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab
dan gembira.
Tetapi kini kita menghadapi kubu-kubu yang
kuat baik yang merupakan alam pikiran, sikap hidup, tradisi dan kebiasaan yang
semuanya adalah peninggalan penjajahan ditambah dengan feodalisme semenjak 350
tahun yang lalu. Dan kadang-kadang kubu-kubu itu tidak dapat kita lihat tetapi
dapat kita rasakan karena sembunyi di dalam diri manusia.
Karena itu kita harus menyelami alam pikiran
pandangan dan sikap seseorang untuk dapat membantu dia membuang sisa-sisa
penjajahan yang masih bersarang dalam dirinya untuk secara sadar membantu
gerakan olahraga.
Dalam hal ini prestasilah yang memegang
peranan dan merupakan factor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Prestasi yang kita miliki selain mengangkat nama dan mengharumkan
derajat bangsa Indonesia di dunia, suatu prestasi yang tinggi oleh seorang
olahragawan Indonesia dapat membangkitkan dalam diri warga Negara, rasa bangsa
yang sebesar-besrnya, semangat kebangsaan yang menyala-nyala dan jiwa persatuan
yang sehebat-hebatnya sehingga terbangkit kekuatan-kekuatan baru pada dirinya
dan mempunyai hasrat yang benar untuk ikut di dalam gerakan keolahragaan.
2. Sejarah Sport dan Olahraga
Sport berasal dari bahasa Latin ”disportare”
atau “deportare” dalam bahasa Itali”deporte” yang artinya penyenangan,
pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Dapatlak dikatakan bahwa sport
ialah kesibukan manusia untuk menggebirakan diri sambil memelihara jasmaniah.
Sedangkan antara sport dan bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai
sangkut paut yang bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari
bermain yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk
bermain adalah sport. Sport adalah sesuatu yang terkembang dari bermain,
merupakan hasil perpaduan dari :
a. Kebutuhan akan ketangkasan jasmani
b. Kebutuhan akan kesanggupan untuk mengatasi
situasi
c. Kebutuhan akan mencapai nilai-nilai
keindahan
d. Kebutuhan akan kegembiraan yang menyegarkan
(rekreasi)
Olahraga, sport merupakan gabungan dari segala
latihan jasmani yang diadakan orang dengan sukarela untuk memperkuat dan
mempersanggup tenaga tubuh, demikian juga selaras dengan itu memajukan
pemusatan perhatian, kemauan.
3. Sejarah Olympic Games, Olympiade
Kuno
Untuk pertama kalinya pesta olahraga Olympiade
dilangsungkan dalam tahun 776 SM sebagai penghormatan kepada dewa Yunani Zeus
di kota Olympia di tepi sungai Alphecis Yunani.Olympiade Kuno ini dilakukan
setiap 4 tahun sekali. Peserta dalam Olympiade kuno hanya untuk laki-laki,
perempuan tidak diperkenankan. Pada tahun 394 SM Emperior dari Roma Theodosius
Akbar yang berkuasa waktu itu menghentikan dan melarang
pertandingan-pertandingan Olympiade Kuno tersebut.
Olympiade Modern
Pada bulan Juni 1894 seorang sarjana Perancis
ahli sejarah dan Pendidikan bernama Baron Piere de Coubertin yang dilahirkan di
Paris tanggal 1 Januari 1863 mengundang dan mengumpulkan wakil-wakil dari
beberapa Negara untuk membentuk Olympiade Modern. Maka pada tanggal 23 Juni
1894 keputusan 15 negara untuk mengadakan Olympiade gaya baru dengan agenda
pertandingan olahraga tiap 4 tahun sekali. Maka dengan ini pada tahun 1896 di
Athena (Yunani) Olympiade Modern I di adakan kembali.
4. Indonesia dalam dunia
Olahraga Internasional
Usaha untuk memperkenalkan Indonesia kepada
dunia olahraga internasional dilakukan dengan jalan mengirimkan atlit-atlit
kita ke Asian Games I di New Delhi pada tahun 1951 dan ke Olympic Games ke XV
di Helsinki pada tahun 1952
Tidak ada komentar:
Posting Komentar